Indonesia
sebagai negara berkembang, tentu sangat berkembang pesat dalam perekonomian,
salahsatu perekonomian yang sangat berkembang di zaman modern ini yaitu
transportasi. Transportasi merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat pada zaman sekarang, karena dengan transportasi dapat mengefektifkan
pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi juga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : jalur darat, jalur air,
dan jalur udara. Namun masyarakat lebih banyak yang menggunakan transportasi
jalur darat untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring perkembangan zaman banyak
orang yang memiliki kendaraan pribadi dengan model yang berbeda-beda.[1] Namun
banyak orang yang masih bergantung pada angkutan umum untuk kegiatan
sehari-hari, tetapi nampaknya tidak diimbangi dengan penyediaan angkutan umum
yang memadai, terutama dilihat dari segi kapasitas angkut. Dengan beragam
masalah yang timbul di perkotaan saat ini seperti, kemacetan lalu lintas dan
kondisi angkutan umum yang kurang memenuhi keinginan masyarakat.
Kemajuan
teknologi dibidang transportasi saat ini sangat melambung tinggi di kehidupan
masyarakat, dimulai dengan adanya transportasi ojek online ini membuat
masyarakat sangat mudah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Di beberapa daerah
saat ini sudah banyak sekali transportasi ojek online seperti, Go-Jek dan Grab.[2]
Seiring
berjalannya waktu, ojek online saat ini menjadi pertimbangan masyarakat dalam
memilih ojek, yaitu antara ojek pangkalan dan ojek online. Namun, bisa
diprediksi bahwa saat ini lebih banyak minat terhadap ojek online.
PEMBAHASAN
Transportasi
merupakan alat media yang berperan sebagai penghubung antara benda dari tempat
awal ke tempat tujuan. Pada dasarnya transportasi diciptakan oleh manusia untuk
membantu manusia dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu transportasi yang
digunakan oleh masyarakat yaitu ojek. Ojek merupakan kendaraan bermotor roda
dua yang beraktifitas sebagai layanan jasa transportasi yang termasuk dalam
kategori kendaraan umum. Ojek ini pada dasarnya merupakan milik masyarakat yang
berprofesi sebagai tukang ojek, biasanya mereka berasal dari golongan menengah
ke bawah.
Dalam
kamus Besar Bahasa Indonesia, ojek adalah sepeda atau sepeda motor yang
ditambangkan dengan cara memboncengkan penumpang atau penyewa. Dapat diartikan
bahwa ojek merupakan sarana transportasi informal menggunakan sepeda motor,
yang dapat memindahkan barang ataupun yang lainnya, berdasarkan kesepakatan
antara pengguna dan pengendara, sesuai dengan keinginan dari penyewa.[1]
Saat
ini perkembangan zaman berkembang sangat pesat, zaman dulu ojek hanya ada di
tempat tertentu saja, maksudnya ojek hanya bisa di jangkau secara langsung oleh
para pengguna ke tempat dimana ojek tersebut menetap. Seiring dengan
perkembangan zaman, dimulai dari adanya teknologi berbasis internet, masyarakat
mengaplikasikan internet dengan usaha ojek. Saat ini di berbagai daerah sudah
ada ojek berbasis online, jadi dimanapun pengguna ojek membutuhkan sudah bisa
diakses melalui internet salah satunya yaitu PT Go-Jek Indonesia yang
mengaplikasikan antara usaha ojek dengan internet. Kehadiran PT Go-Jek
Indonesia ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat dalam segala aktivitas
secara cepat dan efisien.
PT
Go-Jek Indonesia didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Karim dan Michaelangelo
Moran. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa transportasi online, yang
menghubungkan antara pengendara ojek dengan pelanggan. Perusahaan ini pada
tahun 2015 telah meluncurkan sebuah aplikasi G0-Jek yang bisa di akses di Play
Store. Melalui aplikasi tersebut pengguna ojek dapat melihat order yang
masuk dan lokasi pemesanan yang diminta oleh pelanggan. Pelanggan juga dapat
mengetahui posisi pengendara ojek yang menanggapi order.
Adanya
ojek berbasis online ini seringkali membuat kontroversi antara tukang ojek
pangkalan dengan driver ojek online. Penolakan terhadap ojek online ini
sudah sering dilakukan oleh para tukang ojek pangkalan dengan menyebutkan bahwa
merebut pasar, gagap teknologi serta sistem bagi hasil. Namun saat ini ojek
online banyak diminati oleh masyarakat seperti: seorang mahasiswa, dosen, guru,
dan lainnya.[2]
Ojek
online saat ini sangat diminati oleh masyarakat yang berprofesi seperti:
mahasiswa, dosen, guru, dan lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu
pengguna ojek online berikut :
”menurut saya dengan adanya ojek
online yang salah satunya yaitu Go-Jek, membuat saya lebih mudah mengakses
seorang driver, karena adanya ojek online ini dimanapun kita berada, kita itu
dapat mengakses dengan mudah. Menggunakan ojek berbasis online ini sangat berpengaruh
juga bagi saya yang tidak suka dengan kemacetan, terkadang mau pergi ke kampus
atau ke kantor bagi seseorang yang kerja di kantor begitu ya.. itu membuat kita
sangat praktis dan cepat. Jadi bagi saya sih sangat bagus adanya ojek online,
tinggal kita banyak-banyakin kuota aja, hehe..”[3]
Dari
ungkapan yang diberikan oleh salah satu pengguna ojek berbasis online ini bisa
disimpulkan bahwa ojek online ini lebih banyak di minati oleh masyarakat karena
mudah diakses dan mengurangi kemacetan.
PENUTUP
Ojek
online merupakan transportasi yang
sangat efektif untuk orang yang dalam keadaan darurat, karena ojek online ini
bisa di akses dimanapun kita berada. Kita hanya perlu memiliki akses yang baik
dan lancar, terutama dalam masalah internet. Ojek online juga dapat mengurangi
kemacetan karena kendaraan roda dua ini tidak membuat jalan menjadi sempit.
[1] Rifaldi dan Kadunci dan Sulistiyani, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Transportasi Online Go-Jek Terhadap Kepuasan Pelanggan pada Mahasiswa/I Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta” dalam Jurnal Epigram Vol. 13 No. 2 Edisi Oktober 2016, hlm. 121-122.
[2] Riswanto Tumuwe, “Pengguna Ojek Online di Kalangan Mahasiswa Universitas SAM Ratulangi Manado” dalam Jurnal Holistik No. 21 Edisi Januari-Juni 2018, hlm. 2-3.
Pembahasan
[1]
Afifudin Zuhdi, “Eksistensi Ojek Pangkalan di Tengah Adanya Ojek Online
Perspektif Sosiologi Ekonomi Islam” dalam Skripsi
(Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2018), hlm. 3-4.
[2]
Afifudin Zuhdi, “Eksistensi Ojek Pangkalan di Tengah Adanya Ojek Online
Perspektif Sosiologi Ekonomi Islam” dalam Skripsi
(Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2018), hlm. 5.
[3]
Wawancara dengan Ully Purbandani pada 1 Desember 2018 di IAIN Purwokerto. Dia
adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, IAIN Purwokerto.
SUMBER REFERENSI
Rifaldi dan Kadunci dan Sulistiyani. 2016 “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Transportasi Online Go-Jek Terhadap Kepuasan Pelanggan pada
Mahasiswa/I Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta” dalam Jurnal
Epigram Vol. 13 No. 2 Edisi Oktober.
TumuweRiswanto. 2018 “Pengguna Ojek Online di Kalangan Mahasiswa
Universitas SAM Ratulangi Manado” dalam Jurnal
Holistik No. 21 Edisi Januari-Juni.
Zuhdi Afifudin, “Eksistensi Ojek Pangkalan di Tengah Adanya Ojek
Online Perspektif Sosiologi Ekonomi Islam” dalam Skripsi (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2018).
Wawancara dengan Ully Purbandani pada 1 Desember 2018 di IAIN
Purwokerto. Dia adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Purwokerto.
Semoga Bermanfaat :)
Profil
Nama :
Amelia Kusniawati
NIM :
1717201140
Kelas :
3 Ekonomi Syariah D
Matkul :
Ekonomi Manajerial
Dosen :
Mahardika Cipta Raharja S.E, M.Si.

Posting Komentar