MAKALAH
EKONOMI MANAJERIAL
Disusun
Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial Program Studi
Ekonomi Syariah IAIN Purwokerto
Dosen
Pengampu: Mahardika
Disusun
Oleh:
Nama : Mega
Dita Pradana
NIM : 1717201159
Kelas : 3
ES D
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2018
PENDAHULUAN
Dalam
praktik ekonomi sehari-hari, perilaku permintaan dan penawaran relatif
mendominasi dalam perekonomian, baik dalam skala mikro maupun makro.[1]
Dalam pembuatan keputusan
manajerial, titik perhatian utama kita adalah pada permintaan pasar. Permintaan
pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Oleh karena itu, agar
dapat memahami permintaan pasar.
Pada
era saat ini yang dinamakan sebagai era revolusi industri 4.0 dimana segala
aktivitas dalam kendali jarak jauh dengan peralatan yang serba canggih dan
semakin memudahkan aktivitas manusia. Permintaan seseorang akan suatu barang
mengikuti perkembangan zaman yang berlangsung.
Dunia teknologi
dewasa ini dinilai sangat pesat pertumbuhannya, apalagi dalam bidang teknologi
informasi, baik dari sisi kemudahan maupun tingkat kecepatan informasi. Seiring
dengan perkembangan zaman teeknologi informasi dapat memudahkan aktifitas
manusia untuk meliahat berita dan mencari informasi, bahkan dewasa ini kecanggihan
ponsel genggam untuk mencari sumber data dan menyalinnya menjadi sebuah data
baru membuat akses kemudahan bagi setiap orang memperoleh dan membuat informasi.
Hal ini tidak terlepas dari era revolusi industri yang sudah memasuki tahapan
ke empat. Sebelum adanya revolusi industri 4.0 tentunya ada tahapan-tahapan
revolusi itu sendiri, diawali dengan ditemukannnya mesin uap yang mendorong
revolusi industri atau juga dikenal dengan industri 1.0 pada tahun 1784.
Revolusi industri terus berkembang mulai saat itu, sampai pada proses industri cyber-physical
di zaman revolusi Industri 4.0 yang mengarah pada proses manufaktur berbasis internet atau jaringan wireless.
Penggunaan teknologi ini tidak hanya pada sebatas komunikasi akan tetapi juga
mencakup kontrol dan kendali jarak jauh.
Begitu pula pada
pendidikan di Indonesia. Mudahnya mencari dan menyebarkan informasi yang
beriringan dengan perkembangan teknologi, menjadikan media elektronik semakin
intens penggunaanya dalam media pembelajaran. Adanya OHP, laptop, bahkan smartphone mempermudah pembelajaran
bagi pengajar dan siswanya untuk saling bertukar informasi.
Dalam kegiatan
ekonomi, ini sangat berpengaruh pada tingkat permintaan dan penawaran terhadap media
tulis. Pasalnya, media tulis manual seperti spidol, pulpen, pensil, dan alat
tulis lainnya kian semakin berkurang penggunaannya. Hal ini yang membuat
penulis tertarik untuk membahas bagaimana pengaruh revolusi industri 4.0 terhadap
minat konsumen pada alat tulis manual sebagai media pembelajaran.
PEMBAHASAN
Industri 4.0
mencakup berbagai konsep, termasuk perspektif yang berbeda, industri, teknologi, dan area. Ide di
balik Industri 4.0 berasal dari tiga revolusi industri pertama, yaitu
mekanisasi, listrik dan komputer dan otomatisasi. Teknologi yang berorientasi
masa depan di bidang teknologi internet dan objek "pintar" (mesin dan
produk) menyebabkan pergeseran paradigma mendasar baru dalam produksi industri
. Karena pergeseran paradigma ini, beberapa tantangan tentang manajemen data
dan pengambilan keputusan telah muncul. Industri 4.0 adalah "tanggapan"
terhadap tantangan yang semakin meningkat dari pengambilan keputusan yang
terkomputerisasi dan data besar.[1]
Sebelum adanya
revolusi industri 4.0 tentunya ada tahapan-tahapan revolusi itu sendiri,
diawali dengan ditemukannnya mesin uap yang mendorong revolusi industri atau
juga dikenal dengan industri 1.0 pada tahun 1784. Revolusi industri terus
berkembang mulai saat itu, yang menyebabkan peralihan penggunaan tenaga manusia
dan hewan digantikan dengan teknologi mekanik. Industri 1.0 ini berkembang
hingga abad 19. Pada awal abad 20 digantikan dengan industri 2.0 yaitu produksi
masal yang menggunakan tenaga listrik. Pada awal tahun 1970 terjadi revolusi industri 3.0, pada revolusi ini
mulai dikenal dengan penggunaan alat elektronik dan IT untuk proses manufaktur
otomatis. Proses manufaktur otomatis ini mulai enggantikan tugas-tugas operator
dengan mesin dan robot. Revolusi industri ke empat atau yang biasa disebut
revolusi industri 4.0 terjadi pada tahun 2012 dengan memperkenalkan proses
industri cyber-physical. Industri 4.0
mengarah pada proses manufaktur yang berbasis internet atau jaringan wireless.
Penggunaan teknologi ini tidak hanya pada sebatas komunikasi akan tetapi juga
mencakup kontrol dan kendali jarak jauh.
Fakta yang
secara signifikan mengubah dunia ini adalah perkembangan teknologi. Artifikal Intelegent (AI) semakin meluas
digunakan, seraya meluas pula kekhawatiran akan hilangnya sebagian besar
pekerjaan manusia digantikan dengan teknologi. Penggunaan teknologi yang
semakin meluas menjadi “ancaman” terhadap makin tajamnya kesenjangan. Karena
masyarakat akan semakin tersegregasi antara: pemilik modal dam para ahli
pengembangan teknologi di sisi lain akan ada “kekosongan” pasar kerja untuk
mereka yang kini tergantikan oleh teknologi (Dewi Hutabarat, 2018).
Fakta yang
menunjukkan bahwa teknologi adalah minat utama tidak hanya berpengaruh pada
kekosongan pasar kerja. Namun demikian dalam dunia pendidikan dimana ilmu
berkembang pesat, perkembangan teknologipun ikut andil di dalamnya sebagai
sebuah metode pembelajaran. Dalam era ini, metode pembelajaran di tekankan
kepada teknologi serba canggih dengan informasi yang cepat menyebar seperti
yang telah diketahui bahwa revolusi industri 4.0 berbasis pada internet atau
jaringan wireles. Penggunaan alat-alat sebagai media pembelajaranpun beralih
dari alat tulis manual menjadi alat tulis digital.
Seperti halnya
penggunaan papan tulis, kini seorang pengajar dapat memaparkan materinya
menggunakan Laptop yang disambungkan ke OHP. Sehingga dalam pengantarnya ini
sangtalah memudahkan pengajar begitu pula siswa. Sebaliknya, siswa kini dalam
menggunakan alat tulispun tidak seintents dulu. Mulai dari SMP hingga ranah
mahasiswa, kini metode pembelajaran berbasis teknologi digital. Guna memudahkan
transfer informasi dikarenakan data berbentuk soft file.
Dalam konsep pembuatan keputusan manajerial, titik perhatian utama
kita adalah pada permintaan pasar. Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari
permintaan individual.[2]
Permintaan adalah banyaknya
jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga
tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Terhadap
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dari seorang individu atau
masyarakat terhadap suatu barang, diantaranya adalah sebagai berikut.[3]
a.
Harga barang yang dimaksud
b.
Tingkat pendapatan
c.
Jumlah penduduk
d.
Selera dan ramalan/estimasi di masa yang akan datang
e.
Harga barang lain/substitusi
Faktor tersebut
menunjukkan bahwa minat permintaan khususnya pada era ini dimana untuk menunjang pendidikan, faktor
selerea dan ramalan/estimasi di masa yang akan datang menjadi faktor utama
minat konsumen pada media alat tulis digital. Hal ini dikarenakan selera atau
kebutuhan pembelajaran dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang menuntut
pertumbuhan teknologi menjadi pemacu berkembangnya metode pembelajaran.
Perilaku
konsumen pada sebuah kebutuhan barang yakni dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan
akan memuaskan kebutuhan mereka.[4]
Merujuk pada kebutuhan teknologi di era ini metode pembelajaran tidak dapat
lagi menggunakan metode lawas yang hanya mengandalkan alat tulis manual.
Dalam dunia
pendidikan tentunya, kegiatan belajar mengajarpun tidak hanya dilakukan dalam
kelas, dapat pula melalui kendali jarak jauh. Seperti adanya bimbingan belajar
yang ditawarkan Quiper School contohnya, dimana pembelajaraanya dilakukan
melalui video pembelajaran, dan juga e-book sebagai literatur pendidikan. Ini
menunjukkan bahwa media tulis manual sebagai pembelajaran semakin berkurang
penggunaanya.
Era distrupsi
teknologi revolusi industri 4.0 sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi
untuk menjual produk mereka secara online. (The Economist, 2017). Dunia
pendidikan dengan memanfaatkan TIK untuk peningkatan produktifitas (efektifitas
dan efisien) dengan tetap mempertahankan mutu. Harmonisasi/pengembangan
peraturan yang ada.literasi manusia menjadi bagian dari general education khususnya bagi mahasiswa yang harus dikuasainya.
Literasi dan teknologi dapat diterapkan dalam mata kuliah pilihan. (BELMAWA
Riset DIKTI)
Sistem
Cairan-Fisik telah menjadi sangat populer dalam literatur baru-baru ini,
terutama di bidang ilmu komputer dan manufaktur. Sistem Cyber-Fisik termasuk
mesin cerdas, sistem penyimpanan dan fasilitas produksi yang mampu mengirim dan
menerima informasi secara mandiri, unit yang dapat bertindak dan mengendalikan
satu sama lain secara independen. Sistem Cyber-Fisik membuat sejumlah besar
data mentah yang penting untuk pembuatan dan memberikan peluang untuk
pengelolaan proses secara real-time. Bauer et al menyimpulkan bahwa perangkat
bergerak dan media sosial adalah bagian dari Industri 4.0 karena lingkungan
manufaktur mengarah ke transparansi waktu nyata, yang akan membuat kontrol
produksi, dan proses manajemen lebih fleksibel.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Revolusi industri 4.0 telah membawa
dampak besar bagi perkembangan dan kecanggihan teknologi. Revolusi industri ke empat atau yang biasa
disebut revolusi industri 4.0 terjadi pada tahun 2012 dengan memperkenalkan
proses industri cyber-physical.
Industri 4.0 mengarah pada proses manufaktur yang berbasis internet atau
jaringan wireless. Penggunaan teknologi ini tidak hanya pada sebatas komunikasi
akan tetapi juga mencakup kontrol dan kendali jarak jauh. Sistem Cairan-Fisik
telah menjadi sangat populer dalam literatur baru-baru ini, terutama di bidang
ilmu komputer dan manufaktur. Sistem Cyber-Fisik termasuk mesin cerdas, sistem
penyimpanan dan fasilitas produksi yang mampu mengirim dan menerima informasi
secara mandiri.
Perilaku konsumen pada sebuah kebutuhan
barang yakni dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan
produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Merujuk
pada kebutuhan teknologi di era ini metode pembelajaran tidak dapat lagi
menggunakan metode lawas yang hanya mengandalkan alat tulis manual.
B.
SARAN
Revolusi industri memacu diri kita untuk
bersikap lebih maju baik dalam berpikir maupun tindakan. Penggunaan teknologi
secara benar, memanfaatkannya dengan bijak dapat mempermudah kinerja.
Kecanggihan teknologi menjadi peran penting yang mendorong masyarakat pada
umumnya berburu kecanggihan, namun jangan sampai dengan kecanggihan ini membuat
kita menjadi budak teknologi.
[1] Yilmaz, İ. , Aygün, D. and Tanrikulu, Z. (2017) Social Media’s Perspective
on Industry 4.0: A Twitter Analysis. Social Networking, 6,
251-261. doi: 10.4236/sn.2017.64017. dalam “http://www.scirp.org/(S(351jmbntvnsjt1aadkposzje))/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=78450” diakses pada tanggal 1 Desember 2018, pada pukul 13:45.
[4] Sudaryono, Pengantar
Manajemen Teori dan Kasus, (Yogyakarta: CAPS, 2017), hlm. 301.
[1] Iskandar Putong, Ekonomi
Mikro dan Makro (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hlm. 32.
Daftar
Pustaka
Arsyad,
Lincolin. Ekonomi Manajerial. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 2015.
I. Yilmaz, Aygün, D. and Tanrikulu, Z. (2017) Social Media’s Perspective on
Industry 4.0: A Twitter Analysis. Social Networking, 6, 251-261.
doi: 10.4236/sn.2017.64017. dalam “http://www.scirp.org/(S(351jmbntvnsjt1aadkposzje))/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=78450” diakses pada tanggal 1 Desember 2018, pada pukul 13:45.
Putong Iskandar. Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2003.
Sudaryono.
Pengantar Manajemen Teori dan Kasus. Yogyakarta:
CAPS. 2017.
Posting Komentar