ARTIKEL
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Ujian
Tengah Semester
Mata
Kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen
Pengampu : Mahardika Cipta Raharja, SE., M.Si.
Oleh
ZAENITA
PUPUT ANJANI
NIM.
1717201178
JURUSAN
EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2018
PENDAHULUAN
Dalam suatu pasar tidak pernah
terlepas dari permintaan dan penawaran. Dimana dalam pasar selalu ada
komunikasi antara penjual dan pembeli mengenai kesepakatan harga barang.
Seperti yang sudah kita ketahui permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang
ingin dan mampu di beli oleh konsumen, pada tingkat harga tertentu dan pada
waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh
penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu dan pada tingkat harga
tertentu.
Dalam ilmu ekonomi teori penawaran
dan permintaan merupakan penggambaran atas hubungan hubungan-hubungan yang ada
di pasar, anatara para calon pembeli dan penjual barang. Model penawaran dan
permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di
pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap
perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai
titk tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini
memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetetif, harga akan berfungsi
sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas
yang ditawarkan oleh produsen. Selain model penawaran dan permintaan hal yang perlu
di perhatikan adalah strategi penawaran dan permintaan itu sendiri. Terutama dalam
strategi penawaran, dimana para penjual harus memperhatikan bagaimana strategi mereka
dalam menwarkan barang yang diperjual belikan untuk meningkatkan daya beli
konsumen, sehingga penjual mendapatkan laba yang memuaskan.
PEMBAHASAN
Dalam berbisnis, masalah penawaran selalu menjadi fokus utama para
pelaku usaha. Tanpa adanya sistem penawaran yang baik, maka bisa di pastikan
omset yang diterima oleh pelaku usaha pun juga ikut berkurang. Maka tidak heran
apabila pelaku usaha melakukan berbagai strategi mereka untuk meningkatkan
pendapatan utama setiap hari atau bulannya.
Berdasarkan hukum penawaran yang
berbunyi “apabila harga barang naik, maka penawaran akan meningkat, dan sebaliknya apabila harga
turun maka penawaran akan turun.” Dalam hukum tersebut berarti ketika harga
meloncak naik, para pedagang akan semakin memperbanyak barang yang ditawarkan
karena hal tersebut berpeluang besar
terhadap laba yang diperoleh pedagang. Sedangkan pada teori penawaran
disebutkan bahwa “apabila penawaran naik, maka harga relatif akan turun,
sebaliknya apabila penwaran turun, maka harga akan naik.” Teori tersebut
menerangkan hubungan antara permintaan terhadap harga yang merupakan pernyataan
positif.
Contoh skedul kurva penawaran
berdasarkan hukum penawaran.
Jumlah
Barang yang ditawarkan Pada Berbagai Macam Tingkat Harga
|
Harga
(P)
|
Jumlah
yang ditawarkan
|
Periode/Titik
|
|
4000
|
400
|
A
|
|
3000
|
300
|
B
|
|
2000
|
200
|
C
|
|
1000
|
100
|
D
|
Pada kurva penawaran bergerak dari
kiri bawah ke kanan atas atau sebaliknya dari kanan atas ke kiri bawah.
Berdasarkan kondisi ini kurva memiliki slope (kemiringan) positif.
Gambar:Kurva Penawaran Berdasarkan Hukum Penawaran
Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi produsen dalam menawarkan produknya pada suatu pasar, diantaranya:
1.
Harga barang itu sendiri, semakin tinggi harga barang maka akan
semakin banyak barang yang ditawarkan, begitu juga sebaliknya. Apabila semakin
rendah harga barang maka akan semakin sedikit barang yang ditawarkan.
2.
Harga barang-barang lain, bisa pada barang subtitusi (barang
pengganti) atau barang komplementer
(barang pelengkap). Adanya perubahan harga alternatif akan menyebabkan perubahan
harga yang semakin meningkat ata sebaliknya yaitu menurun.
3.
Teknologi produksi, kemajuan teknologi menyebabkan 2 hal, yaitu
dapat menekankan biaya produksi dan menaikkan jumlah produk yang dihasilkan
dengan pemakaian input yang sama jika dibandingkan antara teknologi baru dan
teknologi lama.
4.
Tujuan produksi dari perusahaan, tujuan dari produksi barang
memepngaruhi produsen dalam menawarkan barang dalam hal sasaran produk itu
sendiri.
5.
Harga input, besar kecilnya harga input akan berpengaruh secara langsung
pada permintaan input . daya beli produsen pada input akan menyebabkan pengaruh
besar kecilnya produksi yang dihasilkan.
Beberapa faktor
yang mempengaruhi produsen dalam
penawaran di atas daapat diartikan bahwa dalam menawarkan produknya
produsen atau penjual harus mempertimbangkan dengan faktor-faktor diatas,
karena faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi jumlah panawaran dan tingkat
lakunya barang yang ada di pasar.
Dalam menawarkan
suatu produk, produsen atau penjual harus memiliki strategi yang menciptakan
goalnya suatu penawaran. Strategi yang dapat digunakan oleh produsen atau
penjual diantaranya:
1.
Strategi Kompetetif (kompetisi)
Strategi kompetetif merupakan strategi
dari suatu perusahaan dalam berkompetisi dengan perusahaan lain. Inti dari
sukses atau tidaknya perusahaan dilihat dari seberapa kuat dalam berkompetisi.
Tujuan dari strategi kompetitif ini adalah menciptakan keuntungan dan posisi
yang mendukung dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan industri.
Strategi kompetetif merupakan strategi penawaran paling ideal dengan
mengansumsikan seluruh pesaing menggunakan strategi yang jujur dalam
berkompetisi.
Gambar:
Peserta Mengikuti konvensi Gugus Kembali
2.
Strategi menurunkan harga (diskon)
Dalam strategi penurunan harga ini hanyalah strategi penjual dalam
menawarkan barang supaya barang yang dijual laku keras di pasaran. Strategi ini
dilakukan dengan cara menaikkan harga terlebih dahulu, setelah itu barulah
penjual memberikan persentase diskon pada barang yang dijual, padahal harga
barang setelah diskon sama seperti harga barang yang sebenarnya. Tetapi, dengan
memberikan embel-embel diskon pada barang, akan menarik psikologis konsumen
terhadap daya tarik beli. Contoh kasusnya yaitu pada beberapa toko baju yang
selalu memberikan diskon. Sangatlah mustahil apabila setiap hari toko tersebut
mengadakan diskon, karena jika diskon tersebut dilakukan terus-menerus, laba
yang akn diterima oleh toko akan berkurang dari laba umumnya. Maka dari itu untuk
menarik daya beli konsumen, toko tersebut mengembe-embeli barang dengan harga
diskon. Misalnya harga baju sebelum adanya diskon Rp. 100.000,- . ketika akan
mengadakan diskon, katakanlah diskon 50%, sebelum memasang diskon tersebut toko
tersebut memasang bandrol baju seharga Rp. 150.000,-. Ketika di persentasikan
dengan diskon 50% tersebut harga baju menjadi Rp.105.000,. Otomatis harga baju
tersebut justru lebih mahal dari pada harga biasanya ketika tidak ada diskon.
Nah, ini merupakan salah satu strategi penawaran yang mudah dan memiliki
peluang goal banyak.
Gambar:
Swalayan yang sedang Mengadakan Diskon
3.
Strategi Merugi
Dalam strategi ini produsen atau penjual
biasanya menaruh membanting harga dengan cara menjual barang dengan harga
semurah-murahnya, semisal dalam suatu pasar terdapat beberapa penjual beras
dengan beraneka ragam jenis dan harga beras. Penjual A menjual beras pandan
wangi dengan harga 8000/kg, sedangkan penjual B menjual dengan harga 8500/kg,
kemudian pedagang C menjual dengan harga 7500/kg dengan jenis beras yang sama.
Secara otomatis konsumen akan berbondong-bondong membeli beras kepada penjual
beras C, karena harganya lebih murah dan kualitas barang sama dengan yang lain.
Walaupun pedagang C dalam memperoleh laba dalam per/kg beras lebih sedikit dari
pedagang A dan B, akan tetapi jika dihitung menggunakan per/kg beras yang
terjual, keuntungan pedagang C lebih banyak dari pedagang A dan B. Srategi ini bertujuan
untuk memperoleh simpati dari konsumen dengan harapan untuk mendapatkan pelanggan.
Gambar: Pembeli Berbondong-Bondong Membeli Beras
4.
Strategi pembayaran dengan kelonggaran
Strategi ini dilakukan oleh banyak
pedagang dengan cara memberikan hutang atau kredit kepada konsumen. Dengan cara
ini minat beli konsumen akan meningkat, walaupun harga kredit lebih mahal, akan
tetapi kredit memberikan kelonggaran dalam pembayaran. Terutama pada masyarakat
desa yang bertani. Mereka sangat tertarik pada barang-barang yang dujual secara
kredit atau pembayaran dilakukan setelah panen yang biasa disebut dengan barnen
(bar panen). Hal ini disebabkan karena ketika tida musim panen otomatis
para petani tidak mempunyai cukup uang untuk membeli barang-barang selain bahan
pokok makanan, cukup untuk makan saja sudah cukup dari lebih. Jadi, mayoritas
strategi pembayaran dengan kelonggaran ini kebanyakan diterapkan pada
masyarakat desa.
KESIMPULAN
Penawaran
merupakan sejumlah barang yang ditawarkan pada waktu tertentu, kondisi
tertentu, situasi tertentu dalam sebuah pasar. Untuk mencapai goal dalam suatu
penawaran seorang produsen atau penjual harus memilik strategi-strategi dalam
penawaran guna meningkatkan daya beli konsumen. Diantara strategi penawaran
yang harus dilakukan produsen atau penjual adalah strategi kompetetif
(kompetisi), strategi menurunkan harga (diskon), strategi merugi, dan strategi
membayar dengan kelonggaran (kredit).





Posting Komentar