Welcome

...Welcome and Happy Reading...

Strategi Meningkatkan Penjualan Melalui Sistem Dropship

Profil



Di susun guna memenuhi mata kuliah Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu : Mahardhika Cipta Raharja, S.E., M.Si.
Di susun oleh:
Ikfi Khasanah              (1717201151)
3 Ekonomi Syariah D

PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang mudah dan syamil ( menyeluruh ) meliputi segenep aspek kehidupan masalah jual beli. Dama megatur kehidupan, islam selalu memperhatikan berbagai maslahat dam menghilangkan segala madharat. Termasuk dalam maslahat tersebut adalah sesuatu yang Allah syariatkam dalam jual belu dengan berbagai aturan yang melindungi hak-hak pelaku bisnis dan memberikan berbagai kemudahan-kemudahan dalam pelaksanaannya.
            Perkembangan tekhnologi elektronik yang berlangsung sangat pesar akhir-akhir ini telah mempengaruhi hamper seluruh aspek kehidupan dan kegiatan masyarakat. Canggihnya tekhnologo modern dan terbukanya jaringan informasi global yang serba transparan, menurut Budi Sutedjo internet adalah gejala masyarakat gelombang ketiga, telah ditandai dengan munculnya internet, yakni sebuah tekhnologi yang memungkinkan adanya informasinsecara cepat ke seluruh jaringan dunia melalui dunia maya. Dengan tekhnologi internet, human action (hubungan manusia), human interaction (interaksi antar manusia), human relation (hubungan kemanusiaan) mengalami perubahan yang signifikan. Jaringan komunikasi global telah menciptakan tantangan-tantangan terhadap cara pengaturan transaksi-transaksi sosial ekonomu.
Pertukaran informasi tidak hanya dalam bentuk berita, akan tetapi juga berupa video, foto, suara, dan dokumen. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh konsumen internet dalam beberapa hal, sebagai contoh mencari referensi untuk menambah wawasan dunia bagi para penuntut ilmu atau berkomunikasi dengan teman di jejaring sosial dan untuk berbisnis, orang familier menyebutnya dengan istilah bisnis online, online shopping atau e-commerce.
Online shopping adalah pembelian yang dilakukan via inyernet sebagai median pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog. Dalam online shop selain pembeli bisa melihat desain produk yang sudah ada konsumen juga bisa merequest desain hingga pembayaran secara online. Salah satu system dalam bisnis online adalah dengan sistem dropshipping. Dropshipping adalah jual beli diman reseller tidak memiliki stok barang. Pihak produsen atau grosir selaku dropshipper yang nantinya akan mengirim barang secara langsung kepada pelanggan atau konsumen. Keuntungan kemudian didapat dari selisih harga antara harag grosir dan eceran. Sistem dropshipping ini adalah bisnis yang diminati saat dalam berbisnis online karena selain iti memberikan kemudahan bagi reseller, dengan sistem dropshipping reseller tak perlu mendapatkan complain dari konsumen karena jangka pengiriman yang teramat lama prosesnya.
PEMBAHASAN
1.      Pengertian
Dropship adalah sistem dan pola bisnis yang popular terutama sejak kemunculan dunia digital internet. Dropship juga dapat dikatakan sebagai bentuk jual beli dalam bentuk pendelegasian yang didalamnya ada sebuah kerja sama antara supplier dan dropshipper yang mana dropshipper menjualkan barang milik supplier dengan adanya ujrah (upah) dari hasil penjualan tersebut.[1]
Dengan pola dropship, ada banyak pihak yang terbantu baik itu supplier, dropshipper dan konsumen atau pembeli. Supplier adalah pemilik barang yang memiliki stok, dropshipper adalah penjual ( marketer dan seller ) yang menjual barang milik supplier, dan konsumen adalah pembeli yang membeli barang dari dropshipper. Berbeda dengan reseller, apabila reseller biasanya harus punya modal terlebih dahulu untuk membeli barang tersebut dan kemudian menyetok barang. Dropshipper juga bisa langsung menjual barang atau produk hanya dengan modal gambar dan spesifikasi produk saja sehingga lebih mudah untuk dijalankan.
Pada sistem dropship terdapat peluang yang menjanjikan dan memberikan keuntungan bagi siapapun. bagi supplier, mereka dibantu barangnya dipasarkan secara luas. Begitupun bagi dropshipper juga bisa menentukan keuntungannya sesuai yang diinginkan, dalam hal ini dropshipper mendapat harga yang terjangkau sehingga memperoleh keuntungan yang diinginkan. Dalam menjalankan sistem dropship juga harus mengetahui tata cara melakukan dropship, nantinya apa yang ingin kita jalankan bisa berbuah maksimal, namun ada baiknya jika menambah skill dengan beberapa kemampuan lain khususnya dalam marketing. Skill dasar yang harus dikuasai adalah paham internet termasuk media sosial, marketplace dan lainnya. Sementara skill advance lain yang diperlukan adalah Search Engine optimization (SEO), Social Media Optimization (SMO), Copywriting, Teknik Closing, dan lainnya.[2]

2.      Strategi Penjualan Dropship
Dalam menjalankan penjualan melalui sistem dropship terdepat beberapa hal yang harus diperhatikan:
1)        Memilih supplier yang tepat
Dalam hal ini seorang dropshipper harus pandai-pandai dalam memilih supplier yang terpercaya dan dapat diandalkan serta sudah terbukti kualitas serta ketepatan rincian produknya sehingga nantinya akan terhindar dari tanggapn negarif dan reputasi buruk yang diutarakan oleh para dropshipper. Seperti halnya dalam pengecekan kualitas suatu barang yang dikirim, dimana para konsumen pun tidak mau ketika barang yang dibeli atau sudah dipesan mengalami kecacatan atau tidak sesuai dengan keinginan, dan keterlambatan atau adanya hambatan dalam pengiriman barang.
2)      Memulai kerjasama dengan supplier dan tentukan harga
Setelah melakukan kerjasama dengan supplier dan berhasil melakukan seleksi kemudian dropshipper melakukan booking produk untuk tes atau menguji terlebih dahulu. Terdapat beberapa supplier yang mewajibkan para dropshipper-nya untuk  menjual produk dengan harga yang sudah ditentukan. Jadi sebelum melakukan promosi alangkah baiknya kita menanyakan menganai ketentuan harga pada barang tersebut. Hal ini dilakukan agar para dropshipper tidak menjatukan harga pasar yang sudah ada.[3]
Dalam kerjasama ini supplier dan dropshipper memerlukan keuntungan atau profit yang didapat, namun biasanya para supplier memberikan keuntungan kepada dropshipper sebesar 10-20% untuk suatu produk. Namun jika kerja dropshipper bagus jangan heran ketika dropshipper mendapat keuntungan yang memuaskan walaupun pada dasarnya pada awalnya memperoleh keuntungan minim.
3)      Menentukan brand dan mempromosikan produk
Semakin banyak variasi produk yang dijual maka semakin banyak competitor bisnis. Kemudian dalam brand terdapat beberapa hal juga yang harus diperhatikan agar dapat menghasilkan loyal-customer. Dalam hal ini dropshipper harus mampu bertahan dengan kondisi pengiriman jauh san dengan transportasi yang ditawarkan oleh supplier. Selain itu dropshipper juga harus menghindari dari menjual produk yang sifatnya sementara trennya, hindari menjual barang atau produk yang sifatnya sensitive atau masih belum jelas secara regulasi hukumnya.
Kemudian dalam hal mempromosikamn barang atau produk sebaiknya menggunakan gambar yang tidak hanya menarik tetapi real-pict. Karena pada zamannya sekarang para konsumen banyak yang tergolong smart-buyer, yaitu mereka yang bersikap lebih rasional dalam berbelanja secara online. Dropshipper pun juga harus dapat memberikan spesifikasi atau rincian produk yang lengkap.
4)      Menangani konsumen atau customer
Dalam menangani konsumen atau customer seorang dropshipper sebaiknya bersikap ramah namun tampak jelas. Bila perlu, dropshipper membuat syarat dan ketentuan khusus bagi pembeli, menghimbau mereka untuk membaca terlebih dahulu rincian produk dan lain-lain. Hal ini dilakukan guna mengurangi tingkat stress dalam melayani konsumen atau customer. Kemudian deanga menutup komunikasi yang lebih kuat untuk menutup transakti. Misalnya mengingatkan konsumen yang sudah bertanya-tanya beberapa waktu lalu namun belum bertransaksi untuk segera bertransaksi dengan kalimat seperti “ Bagaimana, apa ingin memesan produk A? “.[4]


3.         Mekanisme Transaksi Dropship
Keterangan:

1)      Penjual mempromosikan produk di situs, blog pribadi, took online, smartphone (line, BBm, WhatsApp, Instagram) dan lain-lain.
2)      Pembeli tertarik dengan produk yang dipromosikan dan memesan produk yang diinginkan. Maka mereka harus mengirimkan sejumlah uang kerekening penjual.
3)      Selanjutnya setelah uang diterima maka saatnya penjual menginformasikan kepada pihak dropshipper/produsen atau grosir untuk dikirimkan produk langsung ke pembeli (konsumen) atas nama penjual atau took penjual. Dan mengirim uang ke supplier yang sudah diambil labanya.
4)      Pastikan perusahaan dropshipper mengirimkan produk pesanan pembeli kr alamat pembeli. Pada kemasan kiriman barang yang tercantum adalah alamat dan namatoko penjual. Jadi pembeli tidak pernah tahu bahwa barang yang dibeli adalah milik dropshipper.[1]
5)      Pastikan perusahaan dropshipper mengirimkan produk pesanan pembeli ke alamat pembeli. Pada kemasan kiriman barang yang tercantum adalah alamat dan nama took penjual. Jadi pembeli tidak pernah tahu bahwa barang yang dibeli adalah milik dropshipper.
4.    Kekurangan dan Kelebihan Dropship
Dalam berbisnis tentu saja tidak sempurna, pada drpship memiliki beberapa kekurangan diantaranya:
Ø           Kekurangan Dropship
1)   Menurunkan harga lebih murah dari supplier. Meskipun hal ini tidak benar, namun banyak supplier yang mengenakan harga yang lebih tinggi atau pengiriman barang yang harga sebenarnya murah. Hal ini membuat sulit dropshipper dalam menaikkan harga dan mengakibatkan hilangnya keuntungan.
2)   Persaingan ketat. Dimana model yang mudah dan dengan produk yang sama, harga yang sama akan mebuat dropshipper lebih sulit dalam melawan persaingan. Dan dalam menghindari persaingan para dropshipper harus memilih segmen yang sangat spesifik untuk dijual atau unik namun memiliki banyak peminat. Seperti menjual perhiasan pug lovers.
3)   Sulit mengelola persediaan. Dengan pemilihan produk yang pasif, sering kali tidak mengetahui jumlah stok barang yang masih tersedia pada supplier, mudah kehilangan track dan harus memesan di backorder atau bahkan membatalkannya.
4)   Kompleksitas pengiriman. Jika menjual produk dari beberapa supplier, pastikan menemui beberapa masalah dengan biaya pengiriman. Misalnya, jika pelanggan memesan tiga item dari tiga supplier yang berbeda, droppsiper harus membayar pengiriman secara terpisah pada masing-masing supplier. Melewati biaya ini dropshipper dapat menurunkan tingkat konversi. Jadi dropshipper harus mengurani biaya, dan menurunkan margin lebih jauh.
5)      Kesalahan supplier. Dalam hal ini dropshiper harus sepandai-pandainya memilih supplier yang dapat dipercaya, bijaksana dan teliti, karena pada dasarnya pelanggan tidak peduli apakah itu kesalahan dropshipper atau supplier, yang pelanggan tau mereka membeli barang pada dropshipper jadi dropshipper akan bertanggung jawab sepenuhnya.
6)      Rendahnya tingkat control merk. Ini mungkin menjadi salah satu kelemahan terbesar dalam bisnis dropship. Karena supplier akan mengirimkan paket langsung kepada pelanggan dropshipper, dropshipper tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan kemasan khusus atau menyertakan barang gratis (seperti stiker) atau catatan bertuliskan tangan. Namun tidak semua supplier seperti itu kecuali ketika dropshipper meminta hal tersebut.
Ø  Kelebihan Dropship
Terdapat beberapa kelebihan dalam menjalankan sistem dropship diantaranya adalah:
1)      Tidak perlu modal besar atau tanpa modal. Bisnis dropship terkenal sebagai bisnis dengan modal minim. Bahkan tidak mengeluarkan modal berapapun jika menggunakan teknin marketing gratisan. Karean dalam dropship tidak membutuhkan stok barang di took. Namun bisa menghemat pengeluaran untuk belanja baham, gaji karyawan produksi, bahkan tidak perlu keluar uang untuk gudang ataupun tempat produksi.[2]
2)      Tidak perlu repot mengurus stok barang. Stok barang sudah menjadi urusan supplier. Jadi dropshipper bisa memfokuskan pikiran dan tenaga untuk pemasaran dan list building, Agar tidak terjadi miskomunikasi dengan supplier yang kompeten. Alangkah baiknya mencari supplier ang memang berpengalaman dalam supply barang untuk reseller dan dropship. Hindari supplier yang sifat produknya pre order, alias menunggu produk dulu setelah customer atau konsumen membayar, baru barangnya dikirim. Pre order justru  memperlama proses delivery barang.
3)      Praktis. Bisnis dropship ternilang praktis karena dalam bisnis ini tinggal copy paste produk beserta keterangannya ke toko online atau ke supplier lalu mengiklankan atau mempromosikan barangnya. Kamudian konsumen atau customer akan datang dengan sendirinya.
4)      Resiko sangat kecil. Karena tidak perlu memproduksi barang sendiri, resiko bisa diminimalisir. Paling tidak, ketika bisnis tidak jalan, dropshipper tidak perlu pusing menghabiskan sisa stok barang dan juga gaji karyawan yang terlanjur produksi.
5)      Bisa dijalankan di mana pun. Karena praktis, tinggal memasarkan produk orang lain saja, dropshipper memiliki waktu dan tempat yang sangat fleksibel untuk bekerja. Bisa memulainya dari rymah sendiri, atau mengerjakan sambal nongkrong di cafe favorit atau sambil menunggu anak pulang dari sekolah.[3]
5.         Manfaat Dropship
1)      Tanpa modal besar.  Bisnis dropship dijalankan tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar. Penjual dapat menjualnproduknya secara online melalui media sosial ataupun blog.
2)      Sangat praktis. Sebagai pelaku bisnis dropship, tidak perlu untuk memikirkan masalah pengemasan dan pengiriman barang. Sebab, semua itu sudah menjadi tanggung jawab supplier.
3)      Dapat dikerjakan dari mana saja. Bisnis dropship dapat berjalan dimana saja, asalkan terhubung dengan internet beserta sarana yang memadai. Sehingga dapat menjalin hubungan baik dengan supplier melalui email, chatting, ataupun media sosial lainnya.
4)      Tidak ada biaya operasional. Tidak seperti bisnis konvensional lainnya yang membutuhkan biaya cukup besar, usaha online dropship dapat dilakukan dengan biaya yang cukup rendah, atau bahkan tanpa biaya sama sekali.[4]
Kesimpulan
Dropship adalah sistem dan pola bisnis yang popular terutama sejak kemunculan dunia digital internet. Dropship juga dapat dikatakan sebagai bentuk jual beli dalam bentuk pendelegasian yang didalamnya ada sebuah kerja sama antara supplier dan dropshipper yang mana dropshipper menjualkan barang milik supplier dengan adanya ujrah (upah) dari hasil penjualan tersebut. Dengan pola dropship, ada banyak pihak yang terbantu baik itu supplier, dropshipper dan konsumen atau pembeli. Supplier adalah pemilik barang yang memiliki stok, dropshipper adalah penjual ( marketer dan seller ) yang menjual barang milik supplier, dan konsumen adalah pembeli yang membeli barang dari dropshipper. Berbeda dengan reseller, apabila reseller biasanya harus punya modal terlebih dahulu untuk membeli barang tersebut dan kemudian menyetok barang. Dropshipper juga bisa langsung menjual barang atau produk hanya dengan modal gambar dan spesifikasi produk saja sehingga lebih mudah untuk dijalankan.



Postingan terkait:

Posting Komentar

- See more at: http://www.mumu32.blogspot.co.id/2016/.html##templatehtml.ixVYTLe5.dpuf
...Thanks for Happy Reading and Enjoy...
- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.ixVYTLe5.dpuf